Kebudayaan yang ada di Indonesia
Kebudayaan yang ada di Indonesia
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan alam dan budanyanya. Sebagai negara yang
dilintasi oleh garis khatilistiwa Indonesia tidak hanya menawarkan pesona
keindahan alamnya yang memang sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia,
Indonesia juga mempunyai keaneka ragaman budaya dari Sabang sampai Merauke.
Indonesia sendiri tercatat sebagai saah satu negara paling kaya akan ragam
budaya di dunia.
Beberapa
budaya Indonesia juga sudah diakui oleh dunia dan sudah tercatat oleh UNESCO,
bahkan tidak sedikit warga negara asing (WNA) yang tertarik dengan kekayaan
budaya Indonesia dan tidak segan-segan mengeluarkan biaya untuk tinggal di
Indonesia untuk belajar budaya yang dikaguminya ini.
Sebagai
warga Indonesia sudah sepantasnya kita turut bangga denga kebudayaan yang telah
ada di negara tercinta ini, Berikut dapat kita simak warisan-warisan budaya
Indonesia yang berikut ini :
1.
Karapan Sapi – Madura
Karapan Sapi adalah acara khas masyarakat Madura yang di gelar setiap
tahun pada bulan Agustus atau September, dan akan di lombakan lagi pada final
di akhir bulan September atau October. Pada Karapan Sapi ini, terdapat seorang
joki dan 2 ekor sapi yang di paksa untuk berlari sekencang mungkin sampai garis
finish.
Joki tersebut berdiri menarik semacam kereta kayu dan mengendalikan
gerak lari sapi. Panjang lintasan pacu kurang lebih 100 meter dan berlangsung
dalam kurun waktu 10 detik sampai 1 menit. Bagi mereka yang ingin mengikuti
perlombaan karapan sapi, harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk
melatih dan merawat sapi-sapi yang akan bertanding sebelumnya. Untuk membentuk
tubuh sepasang sapi yang akan ikut karapan agar sehat dan kuat, dibutuhkan
biaya hingga Rp4 juta per pasang sapi untuk makanan maupun pemeliharaan
lainnya.
2.
Tari Barong – Bali
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari kebudayaan
Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebaikan (dharma) dan
kejahatan (adharma). Wujud kebaikan dilakukan oleh Barong, yaitu penari dengan
kostum binatang berkaki empat, sementara wujud dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang
menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Tarian barong ini ditarikan oleh dua orang laki-laki ,yaitu penari
bagian depan sebagai penggerak kepala serta tarian dari kaki depan dan penari
bagian belakang penggerak dari ekor barong serta kaki belakang.
Tari Barong Bali juga tidaklah luput dari perubahan fungsi yang lebih
diakibatkan oleh pengaruh struktur social Masyarakat Bali serta ditengarai oleh
idealisme dan kepentingan beberapa kelompok masyarakat Bali yakni kelompok
seniman, pariwisata, adat, agama dan pemerintah, sebagai jalan tengah maka
dibuatlah Pementasan Barong Profan yang menyerupai pementasan Barong Sakral
sebagai Budaya Baru yang diharapkan menjadi batas sakral dan tidak sakral dari
Tari Barong dalam Masyarakat Bali.
Keistimewaan Tari Barong terletak pada unsur-unsur komedi dan
unsur-unsur mitologis yang membentuk seni pertunjukan.
3.
Reog Ponorogo
Reog ponorogo merupakan salah satu seni tarian di Jawa Timur yang sampai
saat ini masih terus di lestarikan. Reog ini merupakan kebudayaan dan kesenian
asli Indonesia. Memang budaya dan seni ini sering dikaitkan dengan hal-hal yang
berbau mistis, oleh karenanya tak jarang sering dihubungkan dengan dunia
kekuatan spiritual bahkan dunia hitam.
Lepas dari hal itu, Reog Ponorogo ini oleh masyarakat biasanya sering
dipentaskan saat acara pernikahan, khitanan, hari-hari besar nasional, dan juga
festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah setempat. Festival yang diadakan
oleh pemerintah tersebut terdiri dari Festival Reog Mini Nasinonal, Festival
Reog Nasional dan juga pertunjukan pada bulan purnama yang bertempat di
alun-alun ponorogo.
Banyak cerita yang berbeda-beda akan sejarah Reog Ponorog oitu hadir,
namun cerita yang paling populer dan berkembang di masyarakat adalah cerita
tentang pemberontakan dan perlawanan seorang abdi kerajaan yang bernama ki
Ageng Kutu Suryonggalan pada masa kerajaan Majapahit Bhre Kerthabumi. Bhe
Kertabumi itu sendiri adalah raja Majapahit yang berkuasa sekitar abad ke-15.
Komentar
Posting Komentar